Developer Call of Duty Beri Lampu Hijau untuk Trash Talk, Tapi Ada Aturannya!

Koei Tecmo, pengembang game ternama dengan banyak franchise populer, termasuk Dead or Alive (DOA), dikenal karena karakter-karakternya yang memukau, terutama deretan tokoh wanita yang cantik dan menawan. Namun, kehadiran para karakter ini di dunia maya sering kali diikuti dengan konten fanart bernuansa dewasa atau NSFW (Not Safe for Work), yang menjadi perhatian serius perusahaan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan GameWatch di acara Tokyo eSports Festa 2025, Tomotoshi Nishimura, General Manager Bidang Pengurusan Hukum Koei Tecmo, mengungkapkan langkah tegas perusahaan dalam melindungi citra franchise Dead or Alive dari konten yang tidak pantas.

Alasan Gambar NSFW Dead or Alive Dihapus

Menurut Nishimura, Koei Tecmo tidak keberatan jika para penggemar membuat karya seni berdasarkan karakter atau dunia dari game mereka. Bahkan, perusahaan mendukung budaya otaku, seperti memberikan sponsor pada acara besar seperti Comiket, di mana para kreator menjual karya doujinshi—buku atau karya seni yang sering kali terinspirasi oleh franchise tertentu.

Namun, Nishimura menjelaskan bahwa ada batasan yang tegas dalam kebijakan mereka, terutama terhadap karya yang mengandung unsur dewasa. Setiap tahun, Koei Tecmo mengambil tindakan terhadap sekitar 2.000 hingga 3.000 fanart yang dianggap melanggar batas norma, termasuk menghapus hingga 300 doujinshi yang terkait dengan Dead or Alive dari berbagai platform online, seperti media sosial dan situs kreator seperti Pixiv.

Perlakuan Koei Tecmo Terhadap Karakter DOA

Bagi Koei Tecmo, karakter dalam Dead or Alive memiliki makna yang mendalam. Nishimura menyebut bahwa perusahaan memandang karakter-karakter tersebut seperti “anak sendiri.” Konten dewasa yang melibatkan karakter ini dinilai dapat merusak citra mereka secara keseluruhan.

“Kami tidak melarang kreativitas para penggemar, tetapi jika itu melanggar batas dengan konten yang merusak citra karakter kami, maka tindakan tegas harus kami ambil,” ujar Nishimura.

Langkah ini diambil untuk menjaga reputasi franchise Dead or Alive, yang telah menjadi bagian penting dari identitas Koei Tecmo.

Pendekatan Koei Tecmo pada Budaya Fanart

Meskipun perusahaan memiliki batasan tegas terhadap karya seni yang dianggap tidak pantas, Nishimura menekankan bahwa Koei Tecmo tetap menghargai budaya kreatif penggemar. Mereka membuka ruang untuk karya seni yang menghormati karakter dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh franchise mereka.

Langkah ini membuktikan komitmen Koei Tecmo untuk melindungi nilai-nilai yang ada dalam franchise Dead or Alive, sekaligus memastikan bahwa kreativitas penggemar tetap berjalan dengan aturan yang sesuai.

Bagaimana menurut Anda sikap Koei Tecmo ini? Apakah langkah tegas ini dapat menjaga integritas Dead or Alive tanpa menghalangi kreativitas penggemar?

This entry was posted in Berita Game, Home, Review Game and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *