Panduan Pemula: 4 Tips Jitu Bermain The Messenger

Banyak pemain pemula yang penasaran mencoba game “The Messenger,” sebuah platformer yang memadukan gaya retro dengan elemen gameplay modern. Untuk menikmati permainan ini secara maksimal, memahami mekanisme dan strategi dasar menjadi hal yang penting. Berikut empat tips untuk membantu Anda memulai perjalanan.

1. Pahami Mekanisme Dasar

Sebelum memulai petualangan, luangkan waktu untuk mempelajari mekanisme utama seperti melompat, menyerang, dan menggunakan kemampuan khusus. The Messenger menawarkan kontrol yang sangat responsif, jadi latihan di area awal akan sangat bermanfaat. Belajar menghindari serangan musuh dan memanfaatkan lingkungan sekitar menjadi kunci untuk melangkah lebih jauh. Menguasai kontrol sejak awal akan memberikan fondasi kuat dalam permainan.

2. Gunakan Sistem Portal dengan Bijak

Salah satu fitur menarik dalam The Messenger adalah sistem portal yang memungkinkan Anda berpindah antara era waktu 8-bit dan 16-bit. Setiap era menghadirkan tantangan unik dan jenis musuh yang berbeda. Jelajahi kedua era tersebut untuk menemukan rahasia tersembunyi dan jalur alternatif. Eksplorasi adalah elemen penting dalam permainan ini, karena Anda tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di balik setiap sudut.

3. Analisis Pola Musuh

Musuh dalam The Messenger memiliki pola serangan yang khas. Dengan memperhatikan pola-pola ini, Anda bisa menghindari serangan mereka sekaligus mencari celah untuk menyerang balik. Selain itu, bos dalam permainan ini sering kali memerlukan pendekatan khusus untuk dikalahkan. Ketelitian dan kesabaran dalam mempelajari pola musuh akan menjadi kunci keberhasilan Anda.

4. Kumpulkan Time Shards untuk Upgrade

Sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan Time Shards yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan karakter atau membeli item penting dari toko. Pastikan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin shards, karena ini akan membantu memperkuat karakter dan mempermudah perjalanan Anda. Pilih upgrade dengan hati-hati agar setiap pertempuran terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Dengan mengikuti panduan ini, pemain baru diharapkan dapat menikmati petualangan di dunia The Messenger secara maksimal. Pemahaman terhadap mekanisme dasar dan eksplorasi yang mendalam akan membuat pengalaman bermain lebih seru dan memuaskan.V

Posted in Home | Tagged , , , | Leave a comment

Dokibird Mundur dari Turnamen Marvel Rivals Akibat Aturan Baru yang Kontroversial

Streamer sekaligus pemain profesional, Dokibird, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari turnamen Marvel Rivals yang diadakan oleh Twitch. Langkah ini diambil setelah perubahan aturan mendadak yang memengaruhi susunan timnya, sehingga menimbulkan kebingungan di antara para peserta.

Aturan baru tersebut diterapkan ketika Twitch memutuskan untuk mengubah batasan jumlah pemain Grandmaster dalam satu tim. Sebelumnya, setiap tim hanya diperbolehkan memiliki maksimal dua pemain Grandmaster, tetapi aturan tersebut direvisi menjadi empat pemain hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Perubahan mendadak ini memicu protes dari para peserta yang merasa persiapan mereka menjadi sia-sia. Kejadian ini menyoroti pentingnya konsistensi aturan dalam penyelenggaraan turnamen untuk menciptakan keadilan bagi seluruh peserta.

Dokibird, yang telah mempersiapkan timnya dengan matang, menyatakan kekecewaannya atas perubahan tersebut. Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa ia telah memastikan timnya mematuhi aturan yang berlaku melalui komunikasi dengan pihak Twitch. Namun, kurang dari 24 jam sebelum kompetisi dimulai, ia diberitahu bahwa timnya tidak lagi memenuhi syarat. Hal ini menjadi tantangan bagi para streamer dalam menjalin komunikasi yang jelas dengan penyelenggara.

Langkah Dokibird untuk mundur mendapat dukungan dari sejumlah streamer lain yang juga terdampak oleh perubahan mendadak tersebut. Beberapa streamer ternama, seperti Valkyrae dan Sykkuno, turut menghadapi situasi serupa, di mana mereka harus meninggalkan tim mereka. Mereka menyampaikan kekecewaannya terhadap Twitch, dengan menyebut bahwa turnamen seharusnya dirancang lebih inklusif bagi kreator konten, bukan hanya mengutamakan pemain profesional.

Gelombang kritik terhadap Twitch semakin meningkat setelah banyak streamer mengungkapkan keluhannya di media sosial. Bahkan, beberapa di antaranya mengancam untuk memboikot acara serupa jika masalah seperti ini terus terjadi. Respons Twitch terhadap kritik ini akan sangat menentukan hubungan mereka dengan komunitas streamer sekaligus keberlanjutan acara-acara di masa depan.

Pengunduran diri Dokibird dari Marvel Rivals menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara agar lebih berhati-hati dalam membuat perubahan aturan. Komunikasi yang lebih baik diharapkan dapat mencegah situasi serupa di masa mendatang, sehingga acara-acara selanjutnya dapat berjalan lebih lancar dan memenuhi harapan semua pihak.

Posted in Berita Game | Tagged , , , | Leave a comment

Dokibird Terpaksa Mundur Dari Turnamen Game Marvel Rivals Setelah Perubahan Aturan Mendadak

Streamer dan pemain profesional Dokibird mengumumkan bahwa ia terpaksa mundur dari turnamen Marvel Rivals yang diselenggarakan oleh Twitch. Keputusan ini diambil setelah serangkaian perubahan aturan yang mendadak, yang mempengaruhi komposisi timnya dan menyebabkan kebingungan di kalangan peserta.

Perubahan mendadak dalam aturan turnamen ini terjadi ketika Twitch mengubah batasan jumlah pemain Grandmaster dalam setiap tim. Awalnya, tim hanya diperbolehkan memiliki dua pemain Grandmaster, namun aturan tersebut diubah menjadi empat pemain menjelang hari pertandingan. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan di antara peserta yang telah mempersiapkan tim mereka berdasarkan aturan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pengorganisasian turnamen harus mempertimbangkan stabilitas dan kejelasan aturan untuk memastikan kesetaraan bagi semua peserta.

Dokibird, yang telah berlatih keras dan menyiapkan timnya, merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pihak Twitch untuk memastikan bahwa timnya memenuhi semua persyaratan. Namun, dengan kurang dari 24 jam sebelum pertandingan, ia diberitahu bahwa timnya tidak lagi memenuhi syarat untuk berkompetisi. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh streamer dalam menjaga komunikasi yang efektif dengan penyelenggara.

Keputusan Dokibird untuk mundur mendapat dukungan dari banyak streamer lain yang juga terpengaruh oleh perubahan aturan ini. Beberapa streamer seperti Valkyrae dan Sykkuno juga mengalami situasi serupa, di mana mereka harus keluar dari tim karena perubahan mendadak. Mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap cara Twitch menangani turnamen ini, menunjukkan bahwa banyak orang merasa bahwa kompetisi seharusnya lebih inklusif bagi para konten kreator daripada hanya mengutamakan pemain profesional.

Kritik terhadap Twitch semakin meningkat setelah banyak streamer menyatakan kekecewaan mereka di media sosial. Beberapa bahkan mengancam untuk memboikot acara jika masalah ini tidak ditangani dengan baik. Respons Twitch terhadap kritik ini akan menjadi penting untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas streamer dan memastikan keberlanjutan acara-acara serupa di masa depan.

Dengan mundurnya Dokibird dari turnamen Marvel Rivals, semua pihak berharap agar penyelenggara dapat belajar dari pengalaman ini dan memperbaiki proses pengorganisasian untuk acara mendatang. Diharapkan bahwa ke depannya, komunikasi antara penyelenggara dan peserta dapat ditingkatkan untuk mencegah kebingungan serupa terjadi lagi. Keberhasilan dalam memperbaiki masalah ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan kolaborasi antara Twitch dan komunitas game.

Posted in Berita Game | Tagged , , , , , , , , , , | Leave a comment

Koei Tecmo Sebut Karakter Dead or Alive Layaknya Anak Sendiri, Ini Dampaknya untuk Fanart Nakal

Dalam pembaruan besar yang diumumkan oleh Activision, pemain Call of Duty: Warzone dan Black Ops 6 kini diberi kebebasan untuk melampiaskan emosi mereka melalui trash talking. Langkah ini menjadi angin segar bagi komunitas game setelah sebelumnya banyak pemain terkena sanksi akibat percakapan yang dianggap melanggar aturan, meskipun sering kali tidak disengaja.

Moderasi Ketat yang Dulu Kontroversial

Sebelumnya, Call of Duty menerapkan sistem moderasi ketat pada in-game voice chat. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi ujaran kasar, penghinaan, dan tindakan merendahkan dalam obrolan pemain. Namun, kebijakan tersebut menuai kritik karena sering kali justru menghukum pemain yang hanya melampiaskan emosi tanpa maksud untuk menghina. Banyak akun pemain yang terkena hukuman bahkan saat mereka hanya mengucapkan kalimat dalam keadaan marah spontan.

Kebijakan Baru: Trash Talk Dibolehkan, Tapi Ada Batasnya

Dalam pembaruan blog resmi terbaru, developer Call of Duty menegaskan bahwa trash talking kini diperbolehkan selama tetap dalam batas wajar. Mereka menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan memberikan ruang bagi pemain untuk mengekspresikan emosi tanpa harus khawatir terkena sanksi, selama tidak ada unsur penghinaan atau ujaran kebencian.

“Pemain seharusnya memiliki kebebasan untuk melakukan trash talk, dan kami terus memastikan moderasi hanya akan diterapkan pada percakapan yang benar-benar merendahkan atau melewati batas,” jelas pihak developer Call of Duty.

Moderasi Tetap Aktif

Meskipun kebebasan berbicara lebih longgar, pengawasan tetap dilakukan untuk menjaga lingkungan bermain yang sehat. Moderator akan memantau obrolan untuk memastikan bahwa ekspresi pemain tidak berkembang menjadi ujaran yang ofensif atau merendahkan lawan.

Reaksi Komunitas

Langkah ini disambut beragam oleh komunitas Call of Duty. Banyak pemain yang merasa lega dengan kebijakan baru ini, terutama mereka yang sebelumnya merasa takut untuk berbicara di dalam game. Namun, beberapa pihak menilai pengawasan tetap harus diperketat agar kebebasan ini tidak disalahgunakan.

Bagaimana pendapat Anda, gamer? Apakah kebijakan ini akan menciptakan lingkungan bermain yang lebih seru? Bagikan opini Anda di kolom komentar!

Posted in Berita Game, Review Game | Tagged , , , , | Leave a comment

Developer Call of Duty Beri Lampu Hijau untuk Trash Talk, Tapi Ada Aturannya!

Koei Tecmo, pengembang game ternama dengan banyak franchise populer, termasuk Dead or Alive (DOA), dikenal karena karakter-karakternya yang memukau, terutama deretan tokoh wanita yang cantik dan menawan. Namun, kehadiran para karakter ini di dunia maya sering kali diikuti dengan konten fanart bernuansa dewasa atau NSFW (Not Safe for Work), yang menjadi perhatian serius perusahaan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan GameWatch di acara Tokyo eSports Festa 2025, Tomotoshi Nishimura, General Manager Bidang Pengurusan Hukum Koei Tecmo, mengungkapkan langkah tegas perusahaan dalam melindungi citra franchise Dead or Alive dari konten yang tidak pantas.

Alasan Gambar NSFW Dead or Alive Dihapus

Menurut Nishimura, Koei Tecmo tidak keberatan jika para penggemar membuat karya seni berdasarkan karakter atau dunia dari game mereka. Bahkan, perusahaan mendukung budaya otaku, seperti memberikan sponsor pada acara besar seperti Comiket, di mana para kreator menjual karya doujinshi—buku atau karya seni yang sering kali terinspirasi oleh franchise tertentu.

Namun, Nishimura menjelaskan bahwa ada batasan yang tegas dalam kebijakan mereka, terutama terhadap karya yang mengandung unsur dewasa. Setiap tahun, Koei Tecmo mengambil tindakan terhadap sekitar 2.000 hingga 3.000 fanart yang dianggap melanggar batas norma, termasuk menghapus hingga 300 doujinshi yang terkait dengan Dead or Alive dari berbagai platform online, seperti media sosial dan situs kreator seperti Pixiv.

Perlakuan Koei Tecmo Terhadap Karakter DOA

Bagi Koei Tecmo, karakter dalam Dead or Alive memiliki makna yang mendalam. Nishimura menyebut bahwa perusahaan memandang karakter-karakter tersebut seperti “anak sendiri.” Konten dewasa yang melibatkan karakter ini dinilai dapat merusak citra mereka secara keseluruhan.

“Kami tidak melarang kreativitas para penggemar, tetapi jika itu melanggar batas dengan konten yang merusak citra karakter kami, maka tindakan tegas harus kami ambil,” ujar Nishimura.

Langkah ini diambil untuk menjaga reputasi franchise Dead or Alive, yang telah menjadi bagian penting dari identitas Koei Tecmo.

Pendekatan Koei Tecmo pada Budaya Fanart

Meskipun perusahaan memiliki batasan tegas terhadap karya seni yang dianggap tidak pantas, Nishimura menekankan bahwa Koei Tecmo tetap menghargai budaya kreatif penggemar. Mereka membuka ruang untuk karya seni yang menghormati karakter dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh franchise mereka.

Langkah ini membuktikan komitmen Koei Tecmo untuk melindungi nilai-nilai yang ada dalam franchise Dead or Alive, sekaligus memastikan bahwa kreativitas penggemar tetap berjalan dengan aturan yang sesuai.

Bagaimana menurut Anda sikap Koei Tecmo ini? Apakah langkah tegas ini dapat menjaga integritas Dead or Alive tanpa menghalangi kreativitas penggemar?

Posted in Berita Game, Home, Review Game | Tagged , , , , , , , , | Leave a comment

Panduan Praktis: 4 Tips Pemula untuk Bermain The Messenger

Banyak pemain pemula tertarik mencoba game “The Messenger,” sebuah platformer yang memadukan nuansa retro dengan sentuhan gameplay modern. Bagi pemain baru, memahami mekanisme permainan dan strategi dasar menjadi hal penting untuk menikmati pengalaman bermain secara maksimal. Berikut ini adalah empat panduan yang bisa membantu Anda memulai petualangan dalam game tersebut.

  1. Pahami Mekanisme Dasar
    Sebelum memulai petualangan, penting untuk mengenal mekanisme dasar seperti melompat, menyerang, dan menggunakan kemampuan khusus. The Messenger menyediakan kontrol yang responsif, sehingga berlatih di area awal sangat disarankan. Dengan menguasai cara menghindari serangan musuh dan memanfaatkan lingkungan sekitar, Anda akan lebih mudah melewati berbagai tantangan. Penguasaan dasar ini menjadi fondasi utama untuk melanjutkan perjalanan.
  2. Gunakan Sistem Portal dengan Optimal
    Fitur unik dalam The Messenger adalah kemampuan berpindah antara dua era waktu, yaitu 8-bit dan 16-bit. Setiap era menghadirkan tantangan, musuh, dan rahasia tersendiri. Jangan ragu untuk menjelajahi kedua era ini demi menemukan item tersembunyi atau jalur alternatif. Eksplorasi yang cermat sering kali membuka peluang yang tidak terduga dan memberikan keuntungan besar dalam permainan.
  3. Amati Pola Musuh
    Setiap musuh dalam The Messenger memiliki pola serangan spesifik. Dengan memperhatikan pola-pola ini, Anda dapat menghindari serangan dan menemukan momen terbaik untuk melancarkan serangan balik. Selain itu, bos di dalam game sering kali memiliki strategi unik yang harus dipelajari agar lebih mudah dikalahkan. Kunci keberhasilan adalah kesabaran dan kemampuan mengamati situasi dengan baik.
  4. Kumpulkan Time Shards dan Tingkatkan Kemampuan
    Sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan Time Shards yang berguna untuk meningkatkan kemampuan karakter atau membeli item dari pedagang. Usahakan mengumpulkan shards sebanyak mungkin untuk memperkuat karakter Anda. Memanfaatkan upgrade dengan tepat akan membantu memperlancar perjalanan dan membuat pengalaman bermain menjadi lebih seru.

Dengan mengikuti panduan ini, para pemula diharapkan dapat menikmati The Messenger secara optimal. Eksplorasi, ketelitian, dan strategi akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan dan merasakan keseruan yang ditawarkan game ini. Petualangan Anda pasti akan penuh dengan pengalaman yang mendebarkan dan memuaskan!

Posted in Tips & Trik | Tagged , , , | Leave a comment

Empat Tips Untuk Pemula Dalam Bermain The Messenger

Banyak pemain baru yang tertarik untuk mencoba game “The Messenger,” sebuah permainan platformer yang menggabungkan elemen retro dengan gameplay modern. Bagi pemula, memahami mekanisme dan strategi dasar sangat penting untuk menikmati pengalaman bermain. Berikut adalah empat tips yang dapat membantu pemain baru memulai petualangan mereka.

1. Kenali Mekanisme Dasar
Sebelum terjun ke dalam permainan, penting untuk memahami mekanisme dasar seperti melompat, menyerang, dan menggunakan kemampuan khusus. The Messenger memiliki kontrol yang responsif, jadi luangkan waktu untuk berlatih di area awal. Memahami bagaimana menghindari serangan musuh dan menggunakan lingkungan sekitar akan sangat membantu. Ini menunjukkan bahwa penguasaan kontrol dasar adalah kunci untuk maju dalam permainan.

2. Manfaatkan Sistem Portal
Salah satu fitur unik dalam The Messenger adalah sistem portal yang memungkinkan pemain berpindah antara dua era waktu: 8-bit dan 16-bit. Setiap era memiliki tantangan dan musuh yang berbeda. Pastikan untuk menjelajahi kedua era ini untuk menemukan jalan keluar dan item tersembunyi. Ini mencerminkan pentingnya eksplorasi dalam permainan, di mana setiap sudut dapat menyimpan kejutan.

3. Pelajari Pola Musuh
Setiap musuh di The Messenger memiliki pola serangan tertentu. Dengan mempelajari pola ini, pemain dapat menghindari serangan dan menemukan peluang untuk menyerang balik. Selain itu, beberapa bos memiliki strategi khusus yang perlu dipahami agar dapat dikalahkan dengan lebih mudah. Ini menunjukkan bahwa kesabaran dan observasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan.

4. Kumpulkan Shards dan Upgrade
Sepanjang permainan, pemain akan menemukan Time Shards yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan karakter dan membeli item dari pedagang. Jangan ragu untuk mengumpulkan sebanyak mungkin shards, karena ini akan membantu meningkatkan kekuatan dan ketahanan karakter Anda. Memanfaatkan upgrade dengan bijak akan membuat perjalanan Anda lebih lancar dan menyenangkan.

Dengan mengikuti tips ini, pemain pemula diharapkan dapat menikmati pengalaman bermain The Messenger dengan lebih baik. Diharapkan bahwa setiap pemain akan menemukan kesenangan dalam eksplorasi dan tantangan yang ditawarkan oleh permainan ini. Keberhasilan dalam memahami mekanisme dasar dan strategi akan membantu menciptakan pengalaman bermain yang memuaskan dan mendebarkan di dunia The Messenger.

Posted in Tips & Trik | Tagged , , , , , | Leave a comment

Free Fire Gandeng Naruto, Duel Sengit Cellos vs Medy Renaldy di Kota Tua!

Kolaborasi spektakuler antara Free Fire dan Naruto Shippuden kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, Kota Tua Jakarta menjadi pusat kemeriahan dengan beragam instalasi unik dan duel seru yang melibatkan dua kreator ternama, Cellos dan Medy Renaldy, yang memiliki jutaan pengikut setia. Momen ini berhasil menyatukan antusiasme para penggemar game dan anime dalam satu acara epik.

Kota Tua Disulap Jadi “Kota Konoha”

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, area Pintu Utara Kota Tua diubah menjadi gerbang megah ala “Konoha,” desa ninja yang ikonik dalam serial Naruto Shippuden. Instalasi tersebut tidak hanya menarik perhatian pengunjung, tetapi juga memberikan nuansa anime yang autentik.

Selain gerbang Konoha, terdapat replika Gloo Wall bertema Naruto, yang menyerupai Monumen Hokage dalam anime tersebut. Pengunjung dapat berfoto dan merasakan atmosfer dunia ninja selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Januari 2025.

Tidak hanya di darat, kolaborasi ini juga hadir di kereta Commuter Line jalur Bekasi dan Bogor. Branding bertema Free Fire x Naruto Shippuden menghiasi bagian dalam kereta, dari pintu hingga hand strap, membuat perjalanan para penumpang semakin seru.

Duel Seru: Cellos vs Medy Renaldy

Acara ini semakin memanas dengan pertarungan Clash Squad antara Cellos dan Medy Renaldy. Duel mereka menjadi daya tarik utama, menghibur penonton yang memadati lokasi. Cellos, yang dikenal dengan julukan “Botak Terkuat di Bumi,” membuktikan keahliannya dengan menghancurkan tim Medy Renaldy. Dalam dua pertandingan, Cellos dan timnya unggul telak dengan skor 8-0, menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain Free Fire.

Meski bersaing di arena, kedua kreator ini tetap menyuguhkan lelucon khas mereka, menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan.

“Kolaborasi ini benar-benar keren! Saya penggemar berat Naruto, dan kolaborasi ini luar biasa. Melihat Naruto menggunakan senjata dan melakukan jump shot di Free Fire adalah pengalaman yang unik. Semoga ke depannya ada lebih banyak kolaborasi seru seperti ini,” ujar Cellos dengan antusias.

Kolaborasi yang Memikat Hati Penggemar

Kolaborasi Free Fire x Naruto Shippuden bukan hanya menyatukan dua dunia, tetapi juga menciptakan momen tak terlupakan bagi para penggemar. Dengan rangkaian acara seru seperti instalasi ikonik dan duel epik kreator, kolaborasi ini membuktikan bagaimana Free Fire terus berinovasi untuk memberikan pengalaman yang segar dan menghibur bagi komunitasnya.

Posted in Berita Game, Home, Review Game | Tagged , , , , , , | Leave a comment

Event In-Game Riot Games Dukung Pemulihan Korban Kebakaran di LA

Riot Games mengambil langkah nyata untuk membantu korban kebakaran besar yang melanda Los Angeles dalam beberapa hari terakhir. Melalui penggalangan dana berbasis permainan, pengembang game populer seperti League of Legends dan Valorant ini mengajak komunitas global untuk bersatu dalam memberikan bantuan.

Mulai minggu depan, Riot Games akan menghadirkan program amal melalui in-game store di dua judul game populernya. CEO Riot, A. Dylan Jadeja, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada komunitas pemain atas dukungan mereka selama masa sulit ini. “Meskipun ini adalah masa yang penuh tantangan, kita semua berada di sini bersama, terhubung oleh tujuan yang sama, di mana pun kita berada di dunia,” ujar Jadeja.

Dalam game Valorant, Riot akan memperkenalkan Give Back Bundle, menggantikan koleksi EX.O yang ada. Semua pendapatan Riot dari penjualan kosmetik dalam bundle ini akan langsung dialihkan ke Riot Games Social Impact Fund, sebuah akun amal yang bekerja sama dengan ImpactAssets untuk menyediakan bantuan kemanusiaan saat bencana terjadi. Give Back Bundle akan tersedia mulai Rabu, 22 Januari, hingga Kamis, 30 Januari.

Sementara itu, untuk pemain League of Legends, Riot akan meluncurkan skin eksklusif bertema amal, Firefighter Tristana. Sama seperti Give Back Bundle, seluruh hasil penjualan skin ini akan disalurkan ke Social Impact Fund. Firefighter Tristana dapat dibeli mulai Kamis, 23 Januari, hingga Rabu, 5 Februari.

Selain inisiatif dalam permainan, Riot Games juga melibatkan karyawannya melalui kampanye donasi ganda (double donation), di mana perusahaan menggandakan setiap kontribusi staf untuk organisasi amal seperti California Fire Foundation, Yayasan Pemadam Kebakaran Los Angeles, Korps Medis Internasional, Palang Merah Amerika, dan Dapur Pusat Dunia. Kampanye ini menunjukkan komitmen Riot dalam membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.

Sebagai tambahan, Riot telah memberikan donasi langsung ke beberapa organisasi, termasuk California Fire Foundation dan International Medical Corps. Langkah ini sejalan dengan tindakan serupa dari perusahaan besar lain, seperti Sony, yang baru-baru ini mendonasikan $5 juta untuk mendukung upaya bantuan di Los Angeles.

Melalui pendekatan yang menggabungkan komunitas game dan donasi langsung, Riot Games memberikan contoh nyata bagaimana industri hiburan dapat berkontribusi dalam penanganan bencana global.

Posted in Berita Game, Home | Tagged , , , , , | Leave a comment

Game Director Dragon Age: The Veilguard Hengkang, BioWare di Persimpangan Jalan?

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi BioWare, studio pengembang game terkenal. Mereka meluncurkan Dragon Age: The Veilguard, yang sayangnya tidak mendapatkan sambutan positif dari banyak gamer. Kehadiran game ini memicu perdebatan sengit di kalangan komunitas, dan kini, studio tersebut kembali dihantam berita mengecewakan.

Corrine Busche, yang bertanggung jawab atas visi kreatif Dragon Age: The Veilguard, dikabarkan telah meninggalkan BioWare. Kabar ini pertama kali disampaikan melalui unggahan di Twitter/X dari akun Grummz, yang segera menarik perhatian para penggemar serta para pengamat industri game.

Karier Panjang Corrine Busche di BioWare

Corrine Busche bukan sosok asing di dunia pengembangan game. Dia telah bergabung dengan Electronic Arts (EA) selama lebih dari 18 tahun, mulai berkarier pada 2006. Setelah memulai kariernya sebagai Environment Artist di Headgate Studios, Busche dengan cepat menanjak hingga menjadi Lead System Designer di BioWare. Puncak dari perjalanan kariernya adalah ketika ia dipercaya untuk menjabat sebagai Game Director untuk Dragon Age: The Veilguard.

Selain sebagai kreator, Busche juga terlibat dalam sejumlah proyek besar lainnya, seperti seri Tiger Woods Golf, The Sims, dan tentu saja Dragon Age. Kepergiannya menimbulkan spekulasi mengenai arah masa depan proyek-proyek yang sedang digarap BioWare.

Isu Penutupan Studio BioWare Edmonton

Kabar ini datang bersamaan dengan rumor yang mengkhawatirkan. Grummz menyebutkan bahwa BioWare Edmonton, studio utama mereka, mungkin akan ditutup pada Februari mendatang, tepat sebelum acara EA TownHall yang ditujukan untuk investor dan gamer. Namun, jurnalis Jeff Grubb segera membantah rumor tersebut, menyatakan bahwa keputusan terkait masa depan studio tersebut belum diambil.

Grubb juga menjelaskan bahwa alasan utama Busche meninggalkan BioWare adalah karena ia telah mendapatkan tawaran pekerjaan baru. Di sisi lain, YouTuber Smash JT mengungkapkan spekulasi bahwa Busche ingin lebih fokus pada pengembangan game RPG yang sudah lama menjadi impian pribadinya.

Kepergian Penting Lain dalam Tim Pengembang

Kepergian Busche bukanlah yang pertama. Sebulan sebelumnya, Sylvia Feketukuty, yang terkenal sebagai penulis karakter-karakter ikonik seperti Emmrich dan Josephine, juga mengundurkan diri setelah 15 tahun berkarya di BioWare.

Dengan semakin banyaknya tokoh kunci yang meninggalkan tim, banyak pihak bertanya-tanya bagaimana kelanjutan proyek-proyek besar BioWare ke depan. EA sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai situasi internal studio mereka.

Masa Depan BioWare: Apa yang Akan Terjadi?

Kepergian para pengembang terkemuka memberikan tekanan besar pada BioWare. Dengan nasib Studio Edmonton yang masih belum jelas dan beberapa proyek besar yang tengah berjalan, banyak yang meragukan apakah studio ini mampu mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pengembang game RPG terbaik di dunia.

Hanya waktu yang akan menentukan apakah BioWare dapat bangkit dari kesulitan ini atau mengalami perubahan besar dalam sejarah mereka.

Posted in Berita Game | Tagged , , , | Leave a comment