Marvel Rivals Blokir Kata ‘Winnie the Pooh’, Apa Alasan di Baliknya?

Game Marvel Rivals, yang dirilis oleh NetEase pada akhir tahun 2024, telah mencuri perhatian banyak pemain di seluruh dunia. Game ini sukses besar dengan meraih lebih dari 20 juta pemain. Namun, sebuah isu menarik muncul belakangan ini terkait dengan kebijakan penapisan dalam permainan, khususnya tentang pemblokiran kata “Winnie The Pooh.”

Pemain game ini dihebohkan oleh kabar bahwa kata “Winnie The Pooh” terdeteksi sebagai konten yang tidak pantas dalam game tersebut. Ketika pemain mencoba untuk mengetikkan nama karakter beruang Disney tersebut, sebuah pesan muncul yang menyatakan bahwa teks yang dimasukkan mengandung “konten yang tidak pantas.”

Banyak pemain merasa bingung dengan keputusan ini, karena tidak ada penjelasan yang jelas mengenai dasar kebijakan ini. Beberapa pemain mengungkapkan kebingungannya melalui forum Reddit, mempertanyakan mengapa kata yang seharusnya tidak memiliki konotasi negatif harus dilarang dalam game.

Namun, alasan di balik pemblokiran ini ternyata berhubungan dengan politik di Tiongkok. Nama “Winnie The Pooh” menjadi sangat kontroversial di negara tersebut, di mana karakter beruang lucu ini digunakan oleh warganet sebagai referensi untuk menggambarkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Meme yang membandingkan Xi Jinping dengan Winnie The Pooh pertama kali muncul setelah sebuah gambar Presiden Tiongkok bersama mantan Presiden AS Barack Obama, di mana Xi Jinping digambarkan mirip dengan Pooh dan Obama dengan Tigger.

Meme ini menyebabkan ketegangan politik, dengan banyak pengguna media sosial di Tiongkok menggunakannya untuk mengkritik Presiden Xi Jinping. Akibatnya, pemerintah Tiongkok memutuskan untuk memberikan mandat pelarangan penyebutan nama “Winnie The Pooh” selama peristiwa besar seperti Olimpiade Beijing 2022, untuk menghindari pemakaian yang bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap pemimpin negara.

Selain kata “Winnie The Pooh,” Marvel Rivals juga melakukan pelarangan terhadap kata-kata lain yang berhubungan dengan politik, sindiran, dan topik-topik sensitif. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana bermain yang lebih aman dan menghindari perselisihan politik yang bisa mempengaruhi pengalaman pemain dalam game.

Dengan kebijakan ini, Marvel Rivals tampaknya berusaha menjaga permainan tetap bersih dari isu-isu kontroversial, tetapi tentu saja kebijakan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang batasan kebebasan berbicara dalam dunia digital, terutama terkait dengan sensitivitas politik global.

Dengan lebih dari 20 juta pemain yang aktif, Marvel Rivals menunjukkan bahwa meskipun konten game dapat menghibur, ada elemen-elemen di luar permainan yang dapat mempengaruhi kebijakan dan peraturan yang diterapkan oleh developer. Ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan konteks politik dan sosial saat merilis game di pasar global.

This entry was posted in Berita Game, Home, Review Game and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *