South of Midnight: Dongeng Stop Motion yang Hidup dalam Dunia Modern

Compulsion Games kembali memukau penggemarnya dengan karya terbaru berjudul South of Midnight, sebuah game aksi-petualangan yang tampil dengan gaya visual tak biasa. Setelah mencuri perhatian lewat Contrast dan We Happy Few, kini mereka mengangkat mitologi khas Amerika Selatan dalam balutan animasi stop motion yang mencolok dan jarang ditemui di industri game saat ini. Visual game ini menghadirkan nuansa teatrikal seperti boneka hidup yang bergerak dalam dunia surealis, dengan cutscene diatur pada 30fps dan beberapa ekspresi wajah hanya dirender di 15fps untuk menambah kesan artistik. Meski demikian, gameplay utamanya tetap berjalan lancar di 60fps, memastikan pengalaman bermain tetap mulus dan responsif.

Pemain akan mengendalikan Hazel, seorang penyihir muda yang menjelajahi dunia sihir menggunakan benang mistisnya. Perjalanannya selama 12 jam menawarkan tantangan berupa platforming, teka-teki fisika, dan pertarungan yang dikemas dengan kontrol yang halus. Cerita dalam game ini mengikuti jalur linier, namun petunjuk yang jelas membuat eksplorasi tetap menyenangkan. Gaya bermain yang rapi ini menjadi penyegar di tengah dominasi game dunia terbuka yang kompleks.

Dari sisi performa, South of Midnight tampil solid di Xbox Series X dan Series S, meskipun resolusi bervariasi tergantung konsolnya. Teknologi TAAU dari Unreal Engine menjaga tampilan visual tetap stabil, dan di PC, game ini mampu berjalan hingga 120fps dengan dukungan DLSS. Meski masih ada sedikit masalah stuttering, keseluruhan kinerja tetap bisa diandalkan. Game ini sudah bisa dimainkan di Xbox Game Pass, membuatnya mudah diakses oleh banyak pemain sejak hari pertama peluncuran.

This entry was posted in Berita Game, Home, Review Game and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *