Shadow of the Colossus: Kebangkitan Legenda dengan Sentuhan Modern

Jakarta – Bagi para gamer veteran, Shadow of the Colossus adalah salah satu judul legendaris yang tidak hanya klasik, tetapi juga diakui sebagai salah satu video game paling artistik yang pernah dibuat untuk konsol PlayStation 2.

Lebih dari 12 tahun kemudian, Sony Interactive Entertainment merilis ulang game ini untuk PlayStation 4 dengan mengubahnya dari awal. Studio Bluepoint Games ditugaskan untuk mengerjakan semua aset baru dan berusaha keras untuk membawa Shadow of the Colossus ke PlayStation 4 dengan standar grafis modern, memanfaatkan resolusi tinggi yang ada saat ini.

Sejumlah perubahan gameplay juga diterapkan agar lebih halus dan hasil akhirnya adalah salah satu remake terbaik yang pernah dirilis. Namun, di tengah persaingan dengan game-game berkualitas tinggi pada bulan Februari seperti Monster Hunter dan Dragon Ball Fighter Z, mampukah game ini memenuhi ekspektasi gamer milenial dan menjadi Game of the Year (GOTY) 2018? Shadow of the Colossus menawarkan mode permainan yang sederhana dan memerlukan waktu cukup lama untuk menjelajahi dunia yang cukup sepi demi memburu 16 Colossi, tanpa adanya objek bergerak yang bisa diajak berinteraksi.

Pertarungan David vs Goliath

Cerita yang diciptakan oleh Fumita Ueda sangat sederhana namun klasik dan artistik. Wander, seorang prajurit, menjelajahi area sepi menuju tanah terlarang, mengikuti legenda tentang kekuatan yang dapat menghidupkan orang mati. Tujuannya adalah menghidupkan kembali gadis bernama Mono, namun untuk melakukannya, Wander harus membuktikan dirinya dengan membunuh 16 Colossi menggunakan pedang kuno yang dapat melacak lokasi Colossi dengan memantulkan sinar matahari.

Pedang kuno ini hanya berguna di bawah sinar matahari langsung. Selain itu, Wander dilengkapi dengan busur dan panah tanpa batas. Colossi adalah makhluk mitologis besar dengan kekuatan menakutkan. Wander ditemani oleh kudanya yang setia, Agro, yang mengingatkan pada karakter Link dari Legend of Zelda.

Dengan hanya pedang, busur, dan kuda, Shadow of the Colossus pada dasarnya adalah pertarungan David dan Goliath. Wander yang kecil namun gesit harus mengamati gerakan dan perilaku Colossi sebelum mendekati dan memanjat tubuh mereka untuk menyerang titik lemah mereka.

Grafis yang Lebih Baik dari Versi PS2

Pada ajang E3 2017, Yoshida mengungkapkan bahwa Shadow of the Colossus untuk PlayStation 4 adalah remake lengkap, bukan “remaster”. Semua konten gamenya sama dengan versi aslinya, tetapi semua asetnya dibuat ulang. Tekstur batu terlihat fotorealistik, pencahayaannya menakjubkan, dan bulu di tubuh Colossi sangat detail. Shrine of Worship memiliki detail lebih dari dua kali lipat versi PS2.

Bagi pemain PS4 Pro, game ini menawarkan dua pilihan: Mode Sinematik dengan resolusi 4K penuh pada 30fps dan Mode Performa dengan resolusi 1080p pada 60fps yang halus. Bermain Shadow of the Colossus di PS4 Pro adalah pengalaman visual yang memukau, meskipun Anda telah memainkan versi sebelumnya di PS2.

Klasik namun Berkelas

Salah satu hal yang mengesankan adalah gameplay yang tetap serupa dengan versi aslinya di PS2. Pemain harus mencari Colossi dengan pedang kuno ajaib yang akan mengungkapkan lokasi mereka. Untuk menemukan Colossi, pedang harus diangkat di bawah sinar matahari dan diarahkan ke aliran cahaya.

Setiap Colossi memiliki titik lemah yang bersinar biru saat didekati dengan pedang. Hanya di titik inilah pemain dapat melakukan kerusakan signifikan. Shadow of the Colossus tidak memiliki quest samping atau NPC, sehingga pencarian hanya melibatkan pemain, kuda, dan enam belas Colossi di dunia yang sepi.

Mode Foto yang Menakjubkan

Versi remake Shadow of the Colossus di PS4 menambahkan menu “Mode Foto”, yang memungkinkan pemain mengabadikan setiap momen dengan detail visual yang mengesankan. Mode ini sangat fleksibel, memungkinkan pemain untuk mengedit foto dengan berbagai filter warna, bayangan, tone warna, dan pencahayaan. Kamera dapat diputar 90 derajat dan dilakukan zoom in dan zoom out untuk mencari posisi terbaik.

Dengan segala keunggulannya, Shadow of the Colossus tetap menjadi game yang klasik namun berkelas, menghadirkan pengalaman visual dan gameplay yang tak terlupakan bagi para pemainnya.

This entry was posted in Berita Game, Home, Review Game and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *