Alasan Mengapa Black Myth: Wukong Gagal Raih GOTY di The Game Awards 2024

Pada ajang The Game Awards 2024, yang diselenggarakan pada Jumat, 13 Desember 2024, nama Black Myth: Wukong menjadi salah satu yang paling dinanti dalam nominasi Game of the Year (GOTY). Game bergenre RPG yang dikembangkan oleh Game Science ini, mengusung cerita dari novel klasik Journey to the West, dengan tampilan visual yang mengesankan serta mekanisme gameplay yang menantang. Namun, meskipun mendapat perhatian besar, Black Myth: Wukong harus mengakui keunggulan Astro Bot, sebuah game platformer eksklusif PlayStation 5, yang berhasil meraih trofi GOTY.

Kekalahan ini memicu perdebatan sengit di kalangan gamer, baik yang mendukung Black Myth: Wukong maupun yang merasa bahwa Astro Bot memang lebih pantas menang. Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kekalahan game ini meskipun banyak yang menganggapnya sebagai calon juara? Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa Black Myth: Wukong gagal meraih kemenangan GOTY 2024.

1. Gameplay yang Kurang Ramah untuk Semua Pemain

Salah satu kekuatan utama dari Black Myth: Wukong adalah gameplay yang cepat dan penuh tantangan, yang mengingatkan pada game Soulslike seperti Dark Souls dan Elden Ring. Namun, perbedaan mendasar antara Black Myth: Wukong dan game Soulslike adalah tempo permainannya. Meskipun mengusung elemen serupa, Black Myth: Wukong memiliki tempo yang lebih cepat, menawarkan pertempuran yang intens dengan stamina dan checkpoint yang bisa jadi cukup menantang bagi sebagian pemain.

Namun, tidak semua pemain menyukai gaya bermain yang penuh tantangan ini. Beberapa gamer lebih memilih pengalaman yang lebih ringan dan menyenangkan seperti yang ditawarkan oleh Astro Bot. Gameplay yang sederhana dan ramah pemain menjadi salah satu faktor mengapa Astro Bot lebih diminati banyak kalangan, terutama oleh mereka yang mencari pengalaman platformer yang tidak terlalu membingungkan atau membuat frustrasi.

2. Narasi yang Kurang Dikenal Secara Global

Black Myth: Wukong terinspirasi dari novel klasik Journey to the West yang terkenal di Tiongkok. Bagi pemain Asia, terutama yang tumbuh dengan cerita ini, Black Myth: Wukong tentu menjadi game yang menarik. Namun, bagi banyak gamer global, cerita ini mungkin kurang familiar dan terasa kurang inklusif.

Game dengan narasi yang lebih universal seperti Final Fantasy VII Rebirth dan Metaphor: ReFantazio lebih mudah diterima oleh audiens global. Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa meskipun Black Myth: Wukong memiliki cerita yang mendalam dan unik, ia mungkin tidak cukup menggugah bagi para pemain di luar Asia.

3. Nilai Terendah di Antara Pesaing GOTY

Faktor penentu dalam kemenangan GOTY tidak hanya berdasarkan popularitas, tetapi juga pada ulasan dan nilai yang diterima oleh para kritikus. Black Myth: Wukong mungkin memiliki cerita dan gameplay yang menarik, namun di Metacritic, game ini hanya memperoleh nilai 81/100. Dibandingkan dengan game lain yang mendapatkan skor lebih tinggi, seperti Astro Bot (94/100) dan Final Fantasy VII Rebirth (92/100), nilai Black Myth: Wukong jelas berada di bawah standar.

Pesaing-pesaing Black Myth: Wukong seperti Astro Bot dan Elden Ring: Shadow of the Erdtree tidak hanya mendapatkan skor tinggi, tetapi juga memiliki pengaruh besar di industri gaming, membuat peluang Black Myth: Wukong untuk meraih GOTY semakin kecil.

4. Sukses di Penghargaan Lain: Player’s Voice dan Best Action Game

Meskipun tidak memenangkan GOTY, Black Myth: Wukong berhasil meraih penghargaan lain yang sangat prestisius. Game ini terpilih sebagai pemenang dalam kategori Player’s Voice, penghargaan yang berdasarkan voting dari pemain di seluruh dunia. Ini membuktikan bahwa Black Myth: Wukong memiliki tempat khusus di hati banyak gamer.

Selain itu, Black Myth: Wukong juga sukses meraih Best Action Game, mengalahkan game-game besar lainnya seperti Call of Duty: Black Ops 6 dan Warhammer 40,000: Space Marine II. Penghargaan ini menunjukkan bahwa meskipun tidak menjadi GOTY, game ini tetap sukses memberikan pengalaman aksi yang memikat dengan sistem pertarungan yang dinamis dan memuaskan.

Kesimpulan: Apakah Black Myth: Wukong Layak Menjadi GOTY?

Meskipun Black Myth: Wukong gagal meraih gelar GOTY, kesuksesannya dalam kategori lainnya membuktikan bahwa game ini sangat dihargai oleh para pemain. Kekalahannya bukan berarti game ini buruk atau tidak layak diakui, melainkan lebih kepada elemen-elemen yang kurang cocok dengan selera gamer global, serta nilai yang lebih rendah dibandingkan pesaing-pesaingnya.

Jadi, meskipun Astro Bot keluar sebagai pemenang, Black Myth: Wukong tetap menjadi salah satu game yang paling dicintai oleh komunitas gamer, dan kemungkinan besar, kita akan melihat lebih banyak prestasi besar dari game ini di masa depan.

This entry was posted in Berita Game, Home, Review Game and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *